Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merayakan HUT ke-478 dengan cara yang unik dan bermakna: menggelar Kompetisi Masjid Eco-Friendly. Kompetisi ini bukan sekadar perlombaan, melainkan upaya nyata untuk mendorong pelestarian lingkungan melalui peran masjid-masjid di Jakarta.
Dengan total hadiah mencapai Rp100 juta dan piala bergengsi dari Gubernur DKI Jakarta, kompetisi ini berhasil menarik perhatian 53 masjid di berbagai wilayah Jakarta. Setelah melalui proses seleksi ketat, terpilihlah 10 masjid terbaik yang akan bersaing memperebutkan penghargaan tersebut.
Kompetisi Masjid Ramah Lingkungan: Inovasi untuk Jakarta Berkelanjutan
Kompetisi Masjid Eco-Friendly ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong praktik ramah lingkungan di berbagai sektor, termasuk tempat ibadah. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi masjid-masjid lain untuk menerapkan konsep keberlanjutan.
Lebih dari sekadar perlombaan, kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup. Partisipasi aktif dari 53 masjid menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat Jakarta terhadap program ini.
Proses Seleksi yang Ketat dan Transparan
Proses seleksi peserta dilakukan secara bertahap. Tahap awal melibatkan pengiriman foto dan video masjid oleh para peserta. Tim juri kemudian melakukan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria penilaian meliputi berbagai aspek, termasuk pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, serta konservasi air. Proses seleksi yang ketat ini memastikan bahwa hanya masjid-masjid yang benar-benar menerapkan prinsip eco-friendly yang lolos.
Dari 53 pendaftar awal, juri yang terdiri dari para ahli di bidang lingkungan dan keagamaan memilih 10 finalis terbaik. Keputusan juri diharapkan objektif dan representatif dari kriteria penilaian.
Tim Juri Kompeten dan Berpengalaman
Kompetisi ini melibatkan tim juri yang terdiri dari tokoh-tokoh kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Hal ini menjamin kredibilitas dan objektivitas penilaian.
Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI), inisiator program Eco-masjid Hayu Susilo Prabowo, turut serta dalam tim juri. Keberadaannya menjamin aspek keagamaan dan implementasi nilai-nilai Islam dalam praktik ramah lingkungan.
Selain itu, Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta Zulfajri dan Pemimpin Redaksi IDN Times juga menjadi bagian dari tim juri. Komposisi tim juri yang beragam ini menjamin penilaian yang komprehensif dan berimbang.
Keberhasilan penyelenggaraan Kompetisi Masjid Eco-Friendly ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mendorong praktik keberlanjutan di tempat ibadah. Kompetisi ini bukan hanya memberikan penghargaan finansial, tetapi juga memberikan pengakuan atas upaya-upaya inovatif masjid-masjid dalam menjaga lingkungan.
Semoga ke depannya, semakin banyak masjid yang tergerak untuk menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan, sehingga Jakarta dapat menjadi kota yang lebih hijau dan lestari. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan kunci keberhasilan program ini.