Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin, 23 Juni 2025. Pemeriksaan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp9,9 triliun yang menyeret Kemendikbudristek.
Pemeriksaan Nadiem Makarim sebagai saksi memberikan gambaran penting dalam mengungkap dugaan penyimpangan dalam proyek besar ini. Pihak Kejagung tampak serius dalam mengusut tuntas kasus ini.
Pemeriksaan Nadiem Makarim di Kejagung
Nadiem Makarim memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Ia memberikan keterangan sebagai saksi dalam proses penyidikan kasus korupsi Chromebook.
Kehadiran Nadiem Makarim diharapkan dapat memberikan informasi penting terkait alur kebijakan dan tanggung jawab dalam proyek pengadaan Chromebook tersebut. Proses pemeriksaan berlangsung tertutup untuk menjaga integritas proses hukum.
Proyek Chromebook Rp9,9 Triliun dan Dugaan Korupsi
Proyek pengadaan Chromebook untuk mendukung digitalisasi pendidikan di Indonesia memiliki nilai kontrak yang fantastis, mencapai Rp9,9 triliun. Pengadaan dilakukan secara bertahap selama masa jabatan Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek.
Besarnya anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini menjadi sorotan utama. Kejaksaan Agung menyelidiki kemungkinan adanya penyimpangan dan kerugian negara dalam proses pengadaan tersebut.
Proses Pengadaan Chromebook yang Diusut
Penyidik Kejagung tengah mendalami berbagai aspek dalam proyek ini, mulai dari proses perencanaan, pengadaan, hingga distribusi Chromebook ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Proses pengadaan yang melibatkan berbagai pihak dan tahapan yang kompleks menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyidik. Mereka perlu menelusuri alur dana dan memastikan semua sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Penyidik fokus pada investigasi terkait proses tender dan pemilihan vendor.
- Distribusi Chromebook ke sekolah-sekolah juga menjadi perhatian utama penyidik.
- Kejagung juga menyelidiki kemungkinan mark-up harga dalam pengadaan Chromebook.
Pemilihan vendor yang kurang transparan dapat memicu potensi korupsi. Kejagung akan menyelidiki hal ini secara mendalam.
Diduga ada ketidaksesuaian antara data penerima dan jumlah Chromebook yang didistribusikan. Hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut.
Harga Chromebook yang lebih tinggi dari harga pasar dapat mengakibatkan kerugian negara yang signifikan. Kejagung akan mencocokkan harga dengan harga pasar.
Langkah-langkah Kejagung dalam Mengungkap Kasus
Sejumlah pihak telah diperiksa Kejagung dalam kasus ini sebelum pemeriksaan Nadiem Makarim. Kejaksaan Agung belum mengungkap secara rinci peran masing-masing pihak yang terlibat.
Proses pemeriksaan dilakukan secara bertahap dan sistematis untuk memastikan keakuratan informasi yang diperoleh. Kejagung berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dalam kasus ini.
Kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara, terutama dalam proyek berskala besar yang berkaitan dengan sektor pendidikan. Pemeriksaan terhadap Nadiem Makarim diharapkan dapat mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia.