Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin, 23 Juni 2025. Kehadirannya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun.
Nadiem tiba di Gedung Bundar Kejagung sekitar pukul 09.10 WIB, didampingi tim kuasa hukumnya. Ia tampak mengenakan kemeja batik dan celana kain, serta membawa tas jinjing. Nadiem tidak memberikan komentar kepada wartawan yang sudah menunggunya.
Pemeriksaan Nadiem Makarim di Kejagung
Proses pemeriksaan Nadiem Makarim berlangsung tertutup di Gedung Bundar Kejagung. Detail pemeriksaan belum dibeberkan kepada publik.
Kejagung telah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan laptop untuk program digitalisasi pendidikan sejak beberapa waktu lalu. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 9,9 triliun dan berlangsung antara tahun 2019 hingga 2022.
Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook
Kasus ini berpusat pada dugaan penyimpangan dalam pengadaan laptop Chromebook untuk mendukung program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek. Proses pengadaan tersebut diduga sarat dengan ketidaktransparanan dan merugikan negara.
Sejumlah pihak telah diperiksa Kejagung terkait kasus ini. Selain Nadiem Makarim, penyidik juga telah memeriksa beberapa staf khusus dan konsultan yang bertugas di bawah kepemimpinannya.
Proses Hukum dan Kerugian Negara
Hingga saat ini, Kejagung belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Proses penyelidikan masih berlanjut dan penyidik masih menghitung besaran kerugian negara akibat kasus ini.
Penyidik Kejagung terus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk memperkuat konstruksi kasus. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Kejagung berkomitmen untuk mengungkap secara tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku jika terbukti bersalah. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah Kejagung
- Melanjutkan proses penyelidikan dan pengumpulan bukti.
- Menghitung kerugian negara akibat dugaan korupsi.
- Menetapkan tersangka jika ditemukan bukti yang cukup.
- Menjalankan proses hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop ini menyita perhatian publik, mengingat besarnya nilai anggaran yang terlibat dan dampaknya terhadap program pendidikan nasional. Kejelasan dan kepastian hukum diharapkan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Kejaksaan Agung diharapkan dapat bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap seluruh fakta dan aktor yang terlibat dalam kasus ini, sehingga dapat memberikan keadilan dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang. Publik menantikan perkembangan lebih lanjut dari proses hukum yang tengah berjalan.