Beredar video di media sosial yang mengklaim Candi Borobudur terbakar. Video tersebut menampilkan kobaran api yang menyelimuti candi Buddha terbesar di dunia. Namun, investigasi membuktikan klaim tersebut tidak benar. Video tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI).
Kompas.com telah melakukan penelusuran dan verifikasi atas video tersebut. Hasilnya, informasi kebakaran Candi Borobudur adalah hoaks.
Video Hoaks Kebakaran Candi Borobudur
Video yang mengklaim Candi Borobudur terbakar beredar luas di berbagai platform media sosial, termasuk Facebook. Beberapa unggahan menyertakan narasi yang menimbulkan kepanikan, seperti “INALILLAHI KABAR DUKA UNTUK KITA SEMUA CANDI BOROBUDUR K3B4K4R4N HEBAT WARGA SETEMPAT DIBIKIN HERAN TAPI NYATA”.
Namun, penelusuran lebih lanjut menunjukkan fakta yang berbeda.
Penelusuran dan Verifikasi Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik *reverse image search* untuk melacak asal-usul video tersebut. Pencarian ini mengarah ke kanal YouTube Xelyntar, yang secara terbuka mengakui bahwa video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI.
Lebih lanjut, penggunaan alat deteksi AI, Hive Moderation, menunjukkan probabilitas tinggi (99 persen) bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa AI.
Kanal YouTube Xelyntar diketahui juga memproduksi konten serupa, seperti simulasi kebakaran pasar, yang juga dibuat menggunakan teknologi AI.
Konfirmasi dari Pihak Berwenang
Tidak ada laporan resmi maupun informasi valid dari pihak berwenang yang mengkonfirmasi terjadinya kebakaran di Candi Borobudur.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, melalui unggahan Instagram mereka, memastikan bahwa Candi Borobudur tetap beroperasi normal dan dapat dikunjungi wisatawan pada Senin, 9 Juni 2025.
Hal ini semakin memperkuat kesimpulan bahwa video yang beredar adalah hoaks.
Bukti Ketidakbenaran Informasi
Kompas.com telah melakukan verifikasi menyeluruh dan tidak menemukan bukti pendukung klaim kebakaran Candi Borobudur.
Sumber informasi yang kredibel, seperti pihak pengelola Candi Borobudur dan otoritas setempat, menegaskan tidak terjadi insiden kebakaran.
Kesimpulannya, video yang beredar di media sosial yang menampilkan Candi Borobudur terbakar adalah hoaks yang dibuat menggunakan teknologi AI. Informasi tersebut telah dibantah oleh berbagai pihak dan tidak ada bukti yang mendukung kebenaran klaim tersebut. Penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut, guna mencegah penyebaran hoaks dan kepanikan. Perkembangan teknologi AI memang memungkinkan pembuatan konten yang sangat realistis, namun kewaspadaan dan verifikasi tetap krusial dalam menghadapi informasi digital.