Aktor senior Jaja Miharja sempat dirawat di rumah sakit pada 28 Mei 2025 karena infeksi usus dan ginjal. Kabar ini kemudian memicu penyebaran informasi hoaks di media sosial yang menyatakan beliau telah meninggal dunia pada 5 Juni 2025. Kompas.com melakukan penelusuran fakta untuk mengklarifikasi informasi yang menyesatkan tersebut.
Berita duka tersebut terbukti tidak berdasar. Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan klaim tersebut salah. Berikut uraian lengkapnya.
Narasi Hoaks Kematian Jaja Miharja
Beredarnya kabar duka atas meninggalnya Jaja Miharja tersebar luas di Facebook. Beberapa akun membagikan unggahan yang disertai foto Jaja Miharja tengah terbaring di rumah sakit.
Unggahan tersebut diberi keterangan singkat, “Artis senior Jaja Miharja meninggal dunia. Smoga amal dan ibadahMu di trima di sisi yg kuasa. #photo”.
Foto yang digunakan memperkuat narasi hoaks tersebut, sehingga banyak warganet yang mempercayai informasi yang tidak benar tersebut.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menyeluruh melalui mesin pencari Google.
Hasilnya, tidak ditemukan satupun berita kredibel dari media terpercaya yang memberitakan meninggalnya Jaja Miharja.
Sebaliknya, Tribunnews pada 8 Juni 2025 memberitakan kondisi terkini Jaja Miharja yang telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Klarifikasi dari Keluarga
Putri Jaja Miharja, Vita Miharja, memberikan klarifikasi langsung.
Ia menyatakan bahwa kondisi kesehatan ayahnya telah membaik dan diperbolehkan pulang ke rumah. Hasil laboratorium menunjukkan perkembangan positif.
Meskipun sudah diperbolehkan pulang, Jaja Miharja tetap memerlukan istirahat cukup dan menjalani pengobatan rawat jalan.
Kesimpulan dan Imbauan
Informasi mengenai meninggalnya Jaja Miharja pada 5 Juni 2025 adalah hoaks.
Berita tersebut tidak didukung oleh bukti yang valid dan telah diklarifikasi langsung oleh keluarga.
Publik diimbau untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan kabar duka. Selalu verifikasi kebenaran informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital. Kita perlu kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial dan mengedepankan sikap bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Semoga Jaja Miharja senantiasa diberikan kesehatan dan kesembuhan.