Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) turut berpartisipasi dalam BanggaFest 2025, sebuah festival yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 14 Juni. Kehadiran Unika Atma Jaya dalam festival ini bukan sekadar partisipasi biasa, melainkan sebuah komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan budaya lokal. Universitas ini menghadirkan stan peduli lingkungan yang diisi dengan berbagai kegiatan kreatif dan edukatif, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 12 dan 17.
Rektor Unika Atma Jaya, Yuda Turana, menjelaskan bahwa partisipasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen kampus untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan. Berbagai aktivitas menarik dan bermakna disiapkan untuk pengunjung BanggaFest.
Menyelami Budaya Betawi melalui Batik Selampe
Salah satu kegiatan unggulan yang ditawarkan adalah lokakarya Batik Selampe. Lokakarya ini memperkenalkan batik Betawi Condet kontemporer kepada masyarakat luas.
Para ahli batik dari Padepokan Ciliwung Condet secara langsung membimbing pengunjung yang ingin belajar membatik. Tujuannya tak hanya sekedar membuat batik, tetapi juga untuk mendalami budaya lokal dan menghargai proses pembuatannya.
Kreativitas Tanpa Batas: Lokakarya Kipas Lukis Batik dan Karawitan Jawi
Selain Batik Selampe, pengunjung juga dapat berkreasi melalui lokakarya kipas lukis batik. Komunitas seni Artventure memandu peserta untuk melukis motif mega mendung di atas kipas.
Pengalaman berkesenian berlanjut dengan lokakarya Karawitan Jawi. Pengunjung diajak mencoba memainkan alat musik tradisional Indonesia seperti gendang, saron, dan bonang. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan langsung keindahan musik tradisional.
Inovasi Ramah Lingkungan: Lilin Mijel, Eco Enzyme, dan Daur Ulang Plastik
Unika Atma Jaya juga menampilkan lokakarya pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah (Lilin Mijel) dan eco enzyme dari limbah organik. Pengunjung dapat belajar membuat produk ramah lingkungan ini secara langsung.
ATMI Cikarang turut berpartisipasi dengan membawa mesin pengolahan limbah plastik. Pengunjung dapat menyaksikan dan mencoba proses daur ulang plastik menjadi gantungan kunci, pot, dan berbagai barang bermanfaat lainnya.
Booth Eco Enzyme, yang diinisiasi oleh empat komunitas (Laudato Si’ Indonesia, Pepulih, Yayasan Tarakanita, dan Talitha Kum Indonesia), menawarkan produk-produk ramah lingkungan seperti sabun cuci tangan dan body wash yang terbuat dari eco enzyme. Produk ini dibuat oleh siswa TK-SMP Tarakanita.
Kerajinan tangan dari barang daur ulang yang dibuat oleh penyandang disabilitas, seperti celemek, bunga, dan gelang, juga turut dipamerkan. Booth ini bertujuan untuk mengedukasi pengunjung tentang pentingnya daur ulang dan pemberdayaan kaum disabilitas.
BanggaFest 2025: Kolaborasi untuk Lingkungan Berkelanjutan
BanggaFest 2025 menjadi wadah kolaborasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan. Berbagai kegiatan yang ditawarkan disajikan secara menarik dan edukatif.
Melalui partisipasinya, Unika Atma Jaya ingin mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang budaya lokal dan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini membuktikan komitmen kampus sebagai institusi yang berkelanjutan, inovatif, dan peduli lingkungan.
Dengan beragam aktivitas yang ditawarkan, BanggaFest 2025 berhasil menjadi platform edukasi dan inspirasi bagi pengunjung untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal. Partisipasi Unika Atma Jaya merupakan bukti nyata komitmen perguruan tinggi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.