Waspada terhadap informasi menyesatkan yang beredar di media sosial! Baru-baru ini, tautan palsu beredar luas, mengklaim sebagai portal pendaftaran Bantuan Subsidi Upah (BSU) periode 2025. Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan verifikasi dan memastikan informasi tersebut tidak benar.
Pemerintah memang akan menyalurkan BSU sebesar Rp 300.000 per bulan selama dua bulan, atau Rp 600.000 totalnya, yang akan diberikan sekaligus pada Juni 2025. Namun, proses pendaftarannya tidak melalui tautan yang beredar tersebut.
Tautan Palsu BSU 2025 Beredar di Media Sosial
Sejumlah akun Facebook membagikan tautan yang mengklaim sebagai portal pendaftaran BSU 2025. Tautan-tautan ini terbukti palsu dan berbahaya.
Narasi yang menyertai tautan tersebut umumnya berisi informasi tentang peluncuran BSU 2025 untuk karyawan dan guru honorer. Narasi tersebut juga menyertakan tautan mencurigakan yang mengarah ke situs registrasi[dot]dijliji[dot]com/.
Verifikasi Kompas.com: Tautan Mengarah ke Situs Phishing
Tim Cek Fakta Kompas.com telah memeriksa tautan yang beredar. Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi pemerintah atau BPJS Ketenagakerjaan.
Sebaliknya, tautan tersebut mengarahkan pengguna ke situs yang dicurigai sebagai situs phishing. Situs ini meminta informasi pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram. Ini merupakan indikasi kuat upaya pencurian data.
Cara Cek Penerima BSU 2025 yang Benar
Penyaluran BSU 2025 mengacu pada data BPJS Ketenagakerjaan dan regulasi terbaru, yaitu Permenaker Nomor 5 Tahun 2025. Syarat penerima BSU pun telah ditetapkan.
Untuk mengetahui apakah Anda termasuk penerima BSU, silakan cek melalui laman resmi BPJS Ketenagakerjaan di https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id. Jangan percaya pada informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Syarat penerima BSU meliputi: menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025, bergaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan, dan bukan ASN, TNI, atau Polri. Penyaluran BSU juga diprioritaskan bagi pekerja yang tidak menerima bansos lain seperti PKH.
Pentingnya Kewaspadaan Terhadap Informasi Palsu
Maraknya informasi palsu di media sosial menuntut kewaspadaan dari masyarakat. Selalu verifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut.
Gunakan sumber informasi yang terpercaya dan resmi, seperti situs web pemerintah atau media massa terkemuka. Hindari membagikan tautan atau informasi yang mencurigakan untuk mencegah penipuan dan pencurian data.
Dengan berhati-hati dan teliti, kita dapat meminimalisir risiko menjadi korban informasi palsu dan melindungi data pribadi kita. Ingatlah untuk selalu mengecek kebenaran informasi melalui sumber terpercaya sebelum mengambil tindakan.