China mendominasi babak final BWF World Tour Super 750 Singapore Open 2025 dengan tiga wakilnya melaju ke partai puncak. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan dominasi Negeri Tirai Bambu di ajang bergengsi tersebut.
Dominasi China di Sektor Tunggal
Di sektor tunggal putri, China memastikan gelar juara. Dua wakilnya, Chen Yu Fei dan Wang Zhi Yi, akan saling berhadapan di final.
Chen Yu Fei mengalahkan Han Yue (China) dengan skor 12-21, 21-15, 21-12. Sementara Wang Zhi Yi menang atas Akane Yamaguchi (Jepang) 21-12, 12-21, 21-17.
Pada sektor tunggal putra, Lu Guangzu (China) mengamankan tempat di final setelah mengalahkan Christo Popov (Prancis) 21-15, 8-2, 21-15. Ia akan berhadapan dengan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) di perebutan gelar juara.
Pertarungan Sengit di Sektor Ganda
Di sektor ganda putra, Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan) melaju ke final setelah menaklukkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dengan skor 21-17, 21-16.
Mereka akan berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) yang sukses menyingkirkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) melalui pertandingan rubber game.
Korea Selatan juga memiliki wakil di final ganda putri melalui Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong. Mereka mengalahkan Jia Yifan/Zhang Shuxian (China) dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.
Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong akan menghadapi Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang) yang mengalahkan unggulan pertama Liu Shengshu/Tang Ning (China) 21-13, 21-13.
Di sektor ganda campuran, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (Thailand) akan berhadapan dengan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong).
Kegagalan Indonesia di Singapore Open 2025
Indonesia gagal mengirimkan wakil ke babak final Singapore Open 2025. Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di perempat final.
Fajar/Rian dikalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dengan skor 3-21, 23-21, 22-24. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas hasil tersebut.
Secara keseluruhan, Singapore Open 2025 menyajikan pertandingan-pertandingan yang menegangkan dan kompetitif. Dominasi China di beberapa sektor menjadi sorotan utama, sementara kegagalan Indonesia untuk meraih gelar juara menjadi catatan tersendiri bagi PBSI.