Jake Paul Dikecam Publik, Bandingkan Diri dengan Legenda Tinju Muhammad Ali

Jake Paul Dikecam Publik, Bandingkan Diri dengan Legenda Tinju Muhammad Ali
Sumber: CNNIndonesia.com

Youtuber asal Amerika Serikat, Jake Paul, kembali menuai kontroversi. Kali ini, ia memancing kemarahan netizen setelah membandingkan dirinya dengan legenda tinju Muhammad Ali. Pernyataan kontroversial ini dilontarkan menjelang pertandingan tinjunya melawan Julio Cesar Chavez Jr. di Anaheim, Amerika Serikat, pada 28 Juni 2025.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloody Elbow, Paul dengan lantang menyatakan, “Bagi saya, [Chavez] tidak memberi apa pun untuk olahraga ini. Saya merasa hanya saya yang melakukannya. Semua orang hanya menutup-nutupi atau mengatakan mereka melakukan sesuatu untuk tinju. Namun, saya adalah hal terhebat yang terjadi dalam dunia tinju sejak Muhammad Ali, dan itu tidak dapat disangkal.” Pernyataan ini jelas memicu reaksi keras dari para penggemar tinju di seluruh dunia.

Paul tidak hanya membandingkan dirinya dengan Ali, tetapi juga mengklaim memiliki dampak yang lebih besar di luar ring tinju. Ia menekankan kontribusinya membangun sasana tinju, memberikan sarung tinju kepada anak-anak, serta sering bertanding dan menyumbangkan seluruh penghasilannya untuk amal saat bertarung di Puerto Rico. “Saya melakukan itu semua hanya dalam 12 pertarungan. Muhammad Ali, Mike Tyson, Floyd Mayweather, Marvin Hagler, melawan orang-orang yang tidak terkenal selama 15-20 pertarungan pertama mereka, tidak seorang pun tahu siapa mereka,” tambahnya.

Klaim Paul ini dinilai sangat berlebihan dan tidak menghormati warisan Muhammad Ali yang diakui sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa. Ali bukan hanya seorang petinju ulung, tetapi juga seorang aktivis sosial yang berpengaruh. Prestasi dan pengaruhnya di dunia tinju dan bahkan dunia secara keseluruhan jauh melampaui sekedar rekor pertandingan.

Reaksi netizen pun beragam, mulai dari sinis hingga geram. Banyak yang menganggap pernyataan Paul sebagai bentuk delusi dan kurangnya penghormatan terhadap Ali. Beberapa komentar netizen yang beredar antara lain: “Apakah dia serius?”, “Si brengsek ini menyebalkan”, “Delusi, dia bukan petinju”, “Seseorang harus memukul kepalanya yang ringan”, “Tinju selebritis sangat memalukan”, dan “Persetan dengan Jake Paul, dasar tikus botak.”

Kontroversi ini menambah panjang daftar kontroversi yang dilakukan Jake Paul. Ia dikenal karena gaya bertinjunya yang dianggap kurang teknis dan seringkali terlibat dalam perilaku sensasional untuk menarik perhatian publik. Meskipun memiliki popularitas di kalangan tertentu, ia sering dikritik karena kurangnya penghormatan terhadap olahraga tinju dan para atlet senior.

Perbandingan dirinya dengan Muhammad Ali bukan hanya kontroversial karena prestasi dan pengaruh Ali yang tak tertandingi, tetapi juga karena pendekatan Paul terhadap tinju yang berbeda jauh dengan Ali. Ali dikenal karena gaya bertinjunya yang indah dan berkarya untuk keadilan sosial. Sementara itu, Paul seringkali mengandalkan sensasi dan kontroversi untuk membangun citranya.

Peristiwa ini sekali lagi menunjukkan pentingnya menjaga etika dan respek dalam dunia olahraga. Meskipun popularitas dan pencapaiannya di dunia tinju, menghormati legenda dan menghargai sejarah olahraga harus tetap menjadi prioritas utama. Pernyataan Jake Paul ini menjadi pembelajaran bagi semua atlet untuk selalu berhati-hati dalam memberikan pernyataan di depan publik.

Kesimpulannya, pernyataan Jake Paul yang membandingkan dirinya dengan Muhammad Ali telah memicu kemarahan publik dan menimbulkan perdebatan yang luas. Peristiwa ini menyoroti perbedaan antara popularitas dan prestasi sejati di dunia olahraga, serta pentingnya menghargai warisan para atlet legendaris.

Pos terkait