Seiring berakhirnya musim kompetisi 2024/2025, sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia menghadapi ketidakpastian masa depan. Berbeda dengan pemain lain yang masih terikat kontrak, lima pemain naturalisasi kini tengah mencari klub baru untuk musim 2025/2026. Pertanyaan mengenai klub selanjutnya menjadi sorotan mengingat peran penting mereka di Tim Merah Putih.
Kelima pemain ini telah menyelesaikan kontrak mereka atau akan segera berakhir pada 30 Juni 2025. Status tanpa klub ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan mengenai kelanjutan karier mereka, baik di dalam maupun luar negeri. Berikut profil singkat kelima pemain tersebut dan rumor-rumor yang beredar:
1. Thom Haye
Gelandang berusia 30 tahun ini dilepas Almere City setelah kontraknya berakhir. Almere City sendiri terdegradasi ke Eerste Divisie. Thom Haye, yang dikenal dengan julukan “El Professor”, memiliki pengalaman bermain di Liga Italia dan beberapa klub Belanda. Ia kini berstatus bebas transfer dan dikaitkan dengan Persija Jakarta, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari klub tersebut.
Dengan usia dan pengalamannya, Thom Haye masih dianggap sebagai pemain yang produktif dan bernilai. Kemampuannya dalam mengatur distribusi bola menjadi aset berharga bagi setiap tim yang menginginkannya. Persija Jakarta yang dikabarkan tertarik merupakan pilihan yang masuk akal, mengingat reputasi dan basis pendukung yang kuat.
2. Justin Hubner
Bek muda berusia 21 tahun ini tidak diperpanjang kontraknya oleh Wolverhampton Wanderers. Meskipun masih memiliki potensi besar, masa depannya masih belum jelas. Justin Hubner pernah memperkuat Cerezo Osaka dan memiliki postur tubuh yang ideal untuk seorang bek (187 cm).
Klub Liga 1 Indonesia dikabarkan tertarik untuk merekrutnya, namun klub-klub Eropa juga menjadi opsi yang mungkin. Pilihan yang tepat akan sangat bergantung pada prioritas karier Justin, antara mengembangkan bakat di Eropa atau mendapatkan kesempatan bermain reguler di Liga 1.
3. Rafael Struick
Striker berusia 22 tahun ini juga akan meninggalkan Brisbane Roar setelah kontraknya berakhir. Bali United diisukan tertarik untuk membawanya ke Liga 1 Indonesia. Namun, usia mudanya juga membuka peluang bagi Rafael Struick untuk melanjutkan karier di luar negeri.
Kemampuannya bermain di berbagai posisi dan pergerakan tanpa bola yang efektif membuatnya menjadi incaran banyak klub. Klub-klub dengan gaya permainan menyerang dan memanfaatkan sayap kemungkinan besar akan cocok dengan karakteristik permainannya.
4. Shayne Pattynama
Bek kiri berusia 26 tahun ini telah berstatus tanpa klub setelah kontraknya dengan KAS Eupen berakhir. Ia sempat dikaitkan dengan Buriram United dari Thailand dan Bhayangkara FC dari Liga 1 Indonesia. Namun, Pattynama sendiri menegaskan belum menandatangani kontrak dengan klub mana pun.
Minat dari klub Thailand dan Indonesia menunjukkan kualitas dan daya tariknya sebagai pemain. Pilihan klub selanjutnya akan sangat bergantung pada preferensi Shayne Pattynama sendiri dan tawaran yang diterimanya. Ia harus mempertimbangkan faktor seperti kesempatan bermain, gaya permainan tim, dan rencana jangka panjang kariernya.
5. Jordi Amat
Bek veteran berusia 33 tahun ini mengakhiri kontraknya dengan Johor Darul Ta’zim. Liga 1 Indonesia menjadi destinasi yang paling mungkin, dengan Persija Jakarta dan Persib Bandung menjadi dua klub yang dikaitkan dengannya. Namun, rumor kepulangan ke Spanyol juga masih beredar.
Pengalamannya yang luas di berbagai liga menjadikan Jordi Amat aset berharga bagi klub mana pun. Keputusan bergabung dengan klub Liga 1 atau kembali ke Spanyol akan sangat bergantung pada prioritas dan tawaran terbaik yang diterimanya. Faktor usia juga menjadi pertimbangan dalam menentukan klub selanjutnya.
Kelima pemain naturalisasi ini menghadapi masa depan yang masih belum pasti. Keputusan mereka akan sangat menentukan perjalanan karier mereka selanjutnya. Kita nantikan saja ke mana mereka akan berlabuh.