Wasit Muda Final BAC 2025: Dari Kasir Toko Bangunan Menuju Puncak!

Wasit Muda Final BAC 2025: Dari Kasir Toko Bangunan Menuju Puncak!
Sumber: Suara.com

Farikha Sukrotun, seorang wanita asal Kudus, Jawa Tengah, menorehkan prestasi membanggakan di dunia bulu tangkis internasional. Ia bertugas sebagai wasit pada partai final Badminton Asia Championship (BAC) 2025.

Kisah sukses Farikha sungguh inspiratif. Perjalanan kariernya sebagai wasit dimulai dari hal yang tak terduga.

Dari Kasir Toko Bangunan Hingga Wasit Internasional

Sebelum menjadi wasit internasional, Farikha bekerja sebagai kasir di sebuah toko bangunan di Kudus. Kecintaannya pada bulu tangkis mendorongnya untuk mempelajari regulasi olahraga tersebut secara serius.

Keputusannya untuk menekuni profesi sebagai wasit sangatlah berani. Ia kemudian mengikuti berbagai pelatihan dan ujian kompetensi.

Pada tahun 2016, Farikha memulai perjalanan panjangnya dengan mengikuti penataran wasit tingkat kabupaten. Kegigihannya membuahkan hasil ketika ia meraih peringkat satu pada uji kompetensi nasional A tahun 2019.

Puncak kariernya hingga saat ini adalah menjadi umpire internasional dua tahun lalu. Prestasi ini membuktikan dedikasi dan kerja kerasnya.

Selain pengalamannya sebagai kasir, Farikha juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Bahkan, salah satu akun media sosial menyebutkan bahwa selama kuliah, Farikha aktif dalam UKM bulu tangkis. Hal ini menunjukkan kecintaannya pada olahraga tersebut sejak dini.

Sebelum bertugas di final BAC 2025, Farikha telah memiliki pengalaman internasional. Debutnya sebagai wasit di ajang internasional adalah pada Indonesia Masters Januari 2024.

Ambisi Farikha dalam dunia perwasitan bulu tangkis masih sangat besar. Ia bercita-cita untuk meraih lisensi wasit Badminton Asia Certificate dan Badminton World Federation (BWF).

Evaluasi Tim Bulu Tangkis Indonesia di BAC 2025

Indonesia mengirimkan beberapa pasangan ganda putra dalam BAC 2025. Pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menjadi salah satunya.

Antonius Budi Ariantho, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, memberikan evaluasi performa mereka. Secara umum, pola permainan dan semangat juang kedua pasangan tersebut dinilai sudah baik.

Namun, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Kekuatan fisik dan ketahanan menjadi poin utama yang harus diperhatikan.

Pertandingan ganda putra di BAC 2025 memang sangat ketat. Oleh karena itu, kekuatan ekstra dibutuhkan baik untuk menyerang maupun bertahan.

Peningkatan power dan ketahanan fisik menjadi fokus utama latihan ke depannya. Hal ini penting untuk bersaing di level tertinggi bulu tangkis dunia.

Inspirasi dari Farikha: Kegigihan dan Dedikasi

Kisah Farikha Sukrotun menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan kegigihan dan dedikasi, mimpi dapat terwujud.

Perjalanan Farikha dari kasir toko bangunan hingga wasit final BAC 2025 menunjukkan betapa pentingnya kerja keras dan tekad yang kuat. Semoga kisahnya menginspirasi banyak generasi muda Indonesia.

Sukses Farikha juga mencerminkan potensi sumber daya manusia Indonesia di kancah internasional. Keberhasilannya menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki individu-individu berbakat yang mampu bersaing di level dunia. Semoga semakin banyak lagi Farikha-Farikha lainnya yang muncul di masa depan.

Pos terkait