GAC Aion, produsen mobil listrik asal China, diprediksi akan segera melakukan investasi baru di Indonesia. Investasi ini diperkirakan tidak akan melibatkan PT National Assemblers dan akan terealisasi paling cepat satu tahun mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen GAC Aion untuk melokalisasi produksi mobil listrik di Indonesia.
Andrew Nasuri, Direktur Indomobil Grup, menjelaskan bahwa GAC Aion membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan investasi pembangunan fasilitas perakitan sendiri. Sebagai langkah awal, GAC Aion memilih bermitra dengan Indomobil untuk mempercepat produksi mobil listrik di Indonesia.
“Sementara masih belum (GAC investasi sendiri), mereka ini perlu waktu untuk mengondisikan segala investasinya, dan karena kami bersiap investasi, jadi kami investasikan duluan. Jadi lebih ke kami duluan, baru mereka akan masuk,” ungkap Andrew di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (10/6).
Meskipun belum ada target waktu pasti, Andrew memperkirakan investasi langsung dari GAC Aion akan mulai terlihat dalam waktu satu tahun ke depan. Kerja sama Indomobil dan GAC saat ini menggunakan skema joint venture, membentuk perusahaan baru yang mengelola bisnis mereka di Indonesia. Indomobil memegang 51 persen saham, sementara GAC memegang 49 persen.
Wei Haigang, President of GAC International, menekankan peran penting Indomobil Grup sebagai mitra lokal dalam pengembangan merek GAC Aion di Indonesia. Menurutnya, kehadiran mitra lokal sangat penting untuk memudahkan penetrasi pasar otomotif Indonesia yang cukup menantang. “Jadi GAC itu di negara lain ada joint venture dan independent company, tapi di Indonesia merasa tidak bisa masuk sendiri, harus ada lokal partner untuk mempermudah, memperlancar karena di Indonesia itu pasar yang enggak gampang sekali, makanya pilih Indomobil sebagai partner-nya,” jelas Wei.
Potensi Pasar Mobil Listrik di Indonesia: Belajar dari China
GAC Aion melihat pasar otomotif Indonesia yang menjanjikan bagi mobil listrik, meskipun saat ini mobil konvensional masih mendominasi. Data GAIKINDO menunjukkan penjualan mobil di Indonesia pada 2024 mencapai 856.723 unit, dengan lebih dari setengahnya (56 persen) dikuasai oleh PT Astra International Tbk. Penjualan mobil listrik masih relatif kecil, yaitu 42.889 unit, namun menunjukkan pertumbuhan pesat sebesar 151,53 persen dari tahun 2023.
Zheng Chunqi, Deputy General Manager GAC Aion, optimistis mobil listrik akan semakin populer di Indonesia. Ia mencontohkan perkembangan pesat mobil listrik di China, yang awalnya hanya memiliki pangsa pasar sekitar 1 persen pada 2015, kini telah melampaui penjualan mobil konvensional pada Juli 2024 dengan pangsa pasar 51,1 persen. Keberhasilan ini didorong oleh percepatan transisi hijau dan pembangunan ekosistem pengisian daya yang memadai.
Zheng menambahkan bahwa ia aktif mendorong pemerintah Indonesia untuk membangun ekosistem pengisian daya yang lebih lengkap, termasuk melalui kunjungan resmi pemerintah Indonesia ke China. “Selama periode ini saya bekerja keras mendorong pemerintah China untuk membangun sistem pengisian daya dan ekosistem pengisian daya di China,” katanya.
Keunggulan Mobil Listrik Dibanding Kendaraan Konvensional
Zheng Chunqi menyoroti berbagai keunggulan mobil listrik, seperti biaya operasional yang lebih rendah karena menggunakan listrik, emisi polutan yang minimal, dan ramah lingkungan. “Pasar Indonesia juga sedang mengupayakan untuk mengembangkan clean energy dan listrik. Saya pikir potensinya sangat tinggi untuk [mengembangkan] new energy vehicle (NEV),” ujarnya.
Ia juga membandingkan mobil listrik dengan mobil konvensional, dengan mengatakan bahwa mobil listrik lebih canggih dan pintar. GAC Aion, dengan pengalaman panjang di industri otomotif, berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru.
GAC Aion juga berencana untuk memperluas portofolio produknya di Indonesia. Selain Hyptec dan Aion yang saat ini sudah tersedia, GAC Aion mempertimbangkan untuk menghadirkan model kendaraan dengan kapasitas tujuh atau enam kursi jika permintaan pasar menghendaki. “Ini di bawah kendali seluruh ekosistem. Di bawah One GAC, kini kami punya strategi One GAC,” ujarnya.
Secara keseluruhan, rencana investasi GAC Aion di Indonesia menunjukkan optimisme terhadap potensi pasar mobil listrik di negara ini. Dengan dukungan pemerintah dan mitra lokal yang kuat, GAC Aion diharapkan dapat berkontribusi pada percepatan transisi energi dan perkembangan industri otomotif Indonesia.
Video terkait pameran Aion juga menarik perhatian publik, menunjukkan antusiasme terhadap mobil listrik di Indonesia.