Pameran Indo Defence 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, tidak hanya menampilkan persenjataan canggih dan sistem pertahanan mutakhir. Pameran ini juga menjadi panggung bagi kendaraan listrik dan hybrid yang dirancang untuk kebutuhan militer dan penegak hukum. Berbagai kendaraan ramah lingkungan, mulai dari rantis buatan dalam negeri hingga mobil patroli impor, turut meramaikan acara tersebut.
Salah satu yang menarik perhatian adalah Pindad MV3 EV Pandu, kendaraan taktis listrik 4×4 buatan PT Pindad. Kendaraan ini dirancang untuk operasi militer yang membutuhkan mobilitas senyap. MV3 EV Pandu mampu membawa hingga empat personel dan dirancang untuk medan berat, menjadikannya solusi ideal untuk berbagai operasi.
MV3 EV Pandu ditenagai oleh motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) dengan tenaga maksimal 170 kW dan torsi 315 Nm. Sistem transmisinya menggunakan single reduction gearbox. Baterai NCM (Nickel Cobalt Manganese) dengan kapasitas 67-100 kWh memberikan daya jelajah hingga 400 km dalam sekali pengisian. Sistem kelistrikannya juga tahan air dan debu dengan standar IP67.
Suspensi independen di bagian depan dan belakang memastikan kenyamanan dan stabilitas di medan off-road. Distribusi kendaraan ini ke elemen pertahanan akan dilakukan melalui Kementerian Pertahanan, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap modernisasi alutsista.
Kendaraan Listrik Lain di Indo Defence 2025
Selain Pindad, peserta lain juga memamerkan kendaraan listrik mereka. Mobil Anak Bangsa (MAB) misalnya, memperkenalkan Birawa Military Jeep EV. Kendaraan listrik ini dirancang untuk menghadapi medan yang menantang, namun tetap efisien dan ramah lingkungan. Birawa Military Jeep EV merupakan bukti kapabilitas industri dalam negeri dalam memproduksi kendaraan listrik untuk keperluan militer.
Birawa dibekali motor listrik PMSM dengan tenaga hingga 120 kW dan sistem penggerak All-Time 4WD. Fitur keselamatan seperti ABS dan EBD juga disematkan. Baterai CATL Lithium berkapasitas 43 kWh memungkinkan pengisian penuh hanya dalam waktu satu jam. Konsumsi energi sekitar 15 kWh/100 km, dengan kecepatan maksimum mencapai 150 km/jam. Ground clearance 225 mm menegaskan kemampuannya di medan off-road.
Dari luar negeri, Kintsugi Holding dari Uni Emirat Arab memamerkan Magnum MK 1, sebuah kendaraan patroli hybrid yang digunakan kepolisian Abu Dhabi. Kendaraan 4×4 ini memiliki dimensi besar dan desain futuristik. Bodi berlapis pelindung balistik level B6 mampu menahan peluru 7,62 mm. Fitur canggih lainnya termasuk kompartemen drone dan sel tahanan.
Magnum MK 1 mengusung sistem Series Hybrid Range Extender EV dengan baterai 70 kWh dan motor listrik 800 kW (1.072 hp). Mesin diesel 168 hp dan torsi 340 Nm berfungsi sebagai tenaga tambahan. Kendaraan ini mampu menempuh hingga 810 km, meskipun hanya 105 km dalam mode full elektrik.
Tank Hybrid: Modernisasi Kendaraan Tempur
Pameran Indo Defence 2025 juga menampilkan tank ringan P8 Light dari PT Surya Sentra Ekajaya (SSE) bersama Pussenkav TNI AD. Yang unik dari tank ini adalah penggunaan sistem Diesel to Electric Transmission (Hybrid System) dan sistem anti-drone. Sistem hybrid memungkinkan pengoperasian senyap, sangat ideal untuk misi penyergapan atau pengintaian.
P8 Light dioperasikan oleh tiga personel: pengemudi, komandan, dan penembak. Penggunaan teknologi hybrid ini menunjukkan upaya modernisasi kendaraan tempur dalam negeri, mengarah pada peningkatan kemampuan dan efisiensi operasional.
Secara keseluruhan, Indo Defence 2025 menunjukan kemajuan signifikan dalam pengembangan kendaraan listrik dan hybrid untuk sektor pertahanan dan keamanan di Indonesia. Partisipasi perusahaan dalam negeri dan luar negeri memperkaya pameran dan menunjukkan tren global dalam modernisasi alutsista yang ramah lingkungan. Ini menandakan langkah maju Indonesia dalam memadukan teknologi canggih dengan komitmen terhadap keberlanjutan.
Video terkait pameran industri pertahanan juga tersedia, menampilkan cuplikan berbagai kendaraan dan teknologi yang dipamerkan.
