Pindad Buka Peluang: Ranpur MV3 Pandu Milik Sipil?

Pindad Buka Peluang: Ranpur MV3 Pandu Milik Sipil?
Sumber: CNNIndonesia.com

PT Pindad, perusahaan industri pertahanan Indonesia, membuka peluang bagi kendaraan taktis listrik terbarunya, MV3 EV Pandu, untuk dipasarkan ke masyarakat umum. Kendaraan ini, sebuah Tactical Electric Vehicle (TEV) 4×4, menawarkan kemampuan operasi senyap dan pengangkutan personel yang efektif. Namun, prioritas utama Pindad saat ini tetap memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

“Jadi untuk kendaraan elektrik berikutnya namanya Pandu. Jadi bukan Maung lagi, tetapi Pandu TEV, Tactical Electric Vehicle. Jadi ini kendaraan taktis 4×4 elektrik,” ungkap Raka Siwi, Corporate Communications Officer PT Pindad, dalam pameran Indo Defence di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (13/6).

“Kalau secara kebutuhan ya buat operasi senyap, angkut personel. Tapi kalau ditanya apakah ini bisa buat sipil, jawabannya bisa. Tapi kami sedang memenuhi kebutuhannya Kemhan terlebih dahulu,” jelasnya menambahkan. Kehadiran MV3 EV Pandu menandai langkah signifikan Pindad dalam mengembangkan teknologi kendaraan listrik untuk sektor pertahanan.

Wacana pemasaran ke pasar sipil masih bergantung pada perkembangan produksi dan kebijakan selanjutnya. PT Pindad berkomitmen untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan di pasaran sipil kepada publik di masa mendatang.

“Untuk produksian ke depannya, nanti pasti kami akan berikan info ke teman-teman. Dan kalau apakah bisa dibuka ke pasar sipil, ya nanti kita menunggu info,” kata Raka Siwi.

Pindad berupaya menggunakan komponen dalam negeri sebanyak mungkin dalam pembuatan MV3 EV Pandu. Namun, beberapa komponen kunci masih harus diimpor karena belum tersedia di dalam negeri. Komitmen ini menunjukkan upaya Pindad untuk mendukung perkembangan industri komponen dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

“Komponennya itu kan banyak. Kami mengutamakan yang lokal. Bukan berarti 100 persen sudah langsung dalam negeri juga belum, karena memang ada beberapa komponen-komponen kunci yang, mau enggak mau, kami harus impor,” jelasnya.

Gambar MV3 EV Pandu menunjukkan desain kendaraan yang modern dan tangguh. Kemampuannya sebagai kendaraan listrik memberikan keunggulan dalam hal efisiensi dan ramah lingkungan, sekaligus kemampuan manuver yang mumpuni di berbagai medan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor sipil, misalnya untuk penggunaan di sektor pertambangan, perkebunan, atau kegiatan penanggulangan bencana.

Nama “Pandu” dipilih dengan pertimbangan filosofis. Nama ini terinspirasi dari tokoh dalam pewayangan Mahabharata yang dikenal sebagai seorang pemimpin dan perintis. Pindad berharap MV3 EV Pandu dapat menjadi pelopor kendaraan listrik taktis di Indonesia dan membuka jalan bagi pengembangan teknologi serupa di masa depan.

“Secara filosofis artinya pionir, atau yang pertama. Jadi ini menjadi ‘pandu’ untuk kendaraan elektrik berikutnya,” tutup Raka Siwi.

Keberhasilan Pindad dalam mengembangkan MV3 EV Pandu merupakan bukti kemampuan industri pertahanan Indonesia dalam berinovasi dan mengembangkan teknologi mutakhir. Potensi pasar sipil yang terbuka lebar bagi MV3 EV Pandu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia. Selain itu, pengembangan kendaraan listrik taktis ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan membangun lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Ke depannya, pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia perlu terus didukung dan ditingkatkan. Kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat penting untuk mendorong inovasi dan mempercepat adopsi teknologi kendaraan listrik di berbagai sektor, termasuk sektor pertahanan dan sipil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *