Kerusakan pada Continuously Variable Transmission (CVT) mobil seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik kendaraan, terutama terkait biaya perbaikan yang cukup tinggi. Banyak bengkel resmi menyarankan penggantian transmisi secara keseluruhan (assy) ketika CVT mengalami kerusakan. Namun, hal ini tidak selalu diperlukan. Terdapat beberapa solusi perbaikan yang lebih ekonomis, tergantung tingkat kerusakannya.
Mengenal Tingkat Kerusakan CVT dan Solusinya
Kerusakan pada CVT mobil dapat dikategorikan menjadi tiga level: ringan, sedang, dan parah. Setiap level memiliki ciri-ciri dan solusi perbaikan yang berbeda. Perbedaan ini sangat berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan.
Kerusakan ringan ditandai dengan gejala seperti getaran, suara dengung, dan respon akselerasi yang lambat. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari oli CVT yang kotor, sensor yang bermasalah, hingga gangguan pada valve body. Perbaikannya relatif sederhana dan ekonomis.
Untuk mengatasi kerusakan ringan, cukup dengan mengganti oli CVT, membersihkan valve body, mengganti sensor yang rusak, atau memperbaiki body control valve (BCV). Perbaikan ini bersifat parsial dan tidak memerlukan penggantian transmisi secara keseluruhan.
Biaya Perbaikan CVT: Dari yang Murah Hingga yang Mahal
Biaya perbaikan CVT sangat bervariasi tergantung tingkat kerusakannya. Pada kerusakan ringan, biaya perbaikan relatif terjangkau, hanya meliputi biaya penggantian oli, komponen kecil, dan jasa servis. Namun, pada kerusakan sedang hingga parah, biaya bisa membengkak drastis.
Kerusakan sedang biasanya disebabkan oleh kerusakan sabuk baja dan puli akibat selip. Komponen ini termasuk komponen utama CVT sehingga memerlukan biaya penggantian yang lebih tinggi. Penggantiannya harus dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman.
Kerusakan parah meliputi kerusakan hampir seluruh komponen transmisi, termasuk kampas kopling, sabuk baja, puli, bearing, BCV, dan torque converter. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi jika terjadi, biaya perbaikan akan sangat mahal. Dalam kasus ini, penggantian transmisi bekas (copotan) mungkin menjadi opsi yang lebih ekonomis daripada perbaikan parsial. Harga transmisi bekas bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Memilih Antara Perbaikan Parsial atau Penggantian Transmisi
Pemilik kendaraan perlu mempertimbangkan dengan cermat antara melakukan perbaikan parsial atau langsung mengganti transmisi. Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel spesialis Nissan Datsun, Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan, menyarankan untuk menimbang estimasi biaya. Jika biaya perbaikan parsial melebihi biaya penggantian transmisi bekas yang layak pakai, maka penggantian transmisi bekas menjadi pilihan yang lebih bijak.
Tips Pencegahan Kerusakan CVT
Untuk mencegah kerusakan CVT dan menekan biaya perawatan, penting untuk melakukan perawatan rutin. Gantilah oli CVT secara berkala, minimal setiap 25.000 km, dengan oli yang sesuai spesifikasi kendaraan. Bersihkan juga filter oli CVT secara berkala.
Hindari kebiasaan buruk seperti meninggalkan tuas transmisi pada posisi D saat mobil berhenti lama, misalnya di lampu merah atau kemacetan. Pindahkan tuas ke posisi N (netral) untuk mengurangi beban pada transmisi. Hal ini dapat memperpanjang usia pakai CVT dan mencegah kerusakan dini.
Dengan memahami tingkat kerusakan CVT dan melakukan perawatan yang tepat, Anda dapat meminimalisir risiko kerusakan dan menekan biaya perbaikan. Selalu konsultasikan dengan bengkel terpercaya untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi kendaraan Anda. Perawatan yang tepat akan menjaga performa CVT dan kenyamanan berkendara dalam jangka panjang.