Rahasia Posisi Tuas CVT Mobil di Lampu Merah: Irit BBM?

Rahasia Posisi Tuas CVT Mobil di Lampu Merah: Irit BBM?
Sumber: Kompas.com

Mobil dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) menawarkan efisiensi dan kelancaran dalam menyalurkan tenaga. Namun, perawatan yang tepat, khususnya cara pengoperasian yang benar, sangat krusial untuk menjaga umur pakai transmisi ini. Salah satu hal penting yang sering diabaikan adalah posisi tuas transmisi saat berhenti di lampu merah.

Para ahli bengkel spesialis mobil menjelaskan pentingnya memahami cara tepat mengoperasikan CVT agar terhindar dari kerusakan prematur. Penggunaan yang salah, meskipun terlihat sepele, dapat berdampak signifikan pada jangka panjang.

Posisi Tuas CVT yang Benar Saat Berhenti

Saat berhenti di lampu merah dalam waktu lama, jangan biarkan tuas transmisi CVT tetap berada di posisi D (Drive). Pindahkan tuas ke posisi N (Netral).

Menurut Imun, pemilik bengkel spesialis Ford Trucuk, Klaten, kebiasaan membiarkan tuas di posisi D saat berhenti akan membebani transmisi. Hal ini mempercepat keausan kampas kopling.

Kampas kopling yang aus akan menghasilkan serpihan (debris) yang mengkontaminasi oli transmisi. Kotoran ini dapat menyumbat Body Control Valve (BCV), menyebabkan gejala seperti tersendat dan delay.

Dampak Negatif Membiarkan Tuas di Posisi D

Kerusakan serius pada CVT bisa terjadi jika kebiasaan membiarkan tuas di posisi D saat berhenti lama terus dilakukan. Meskipun terlihat sepele, dampaknya bersifat kumulatif.

Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel spesialis Nissan Datsun, Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa dampaknya tidak langsung terlihat. Namun, dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak buruk.

Meskipun terdapat torque converter yang berfungsi sebagai pemutus putaran mesin, menurut Arif, tetap terjadi gesekan yang berlebih. Hal ini mempercepat penurunan kualitas oli CVT.

Oli CVT yang cepat kotor dan panas akan mengurangi kemampuan pelumasannya. Akibatnya, komponen CVT akan mengalami keausan lebih cepat.

Tips Perawatan CVT Agar Awet

Kualitas oli CVT akan menurun lebih cepat karena panas dan kotoran yang berasal dari gesekan kampas kopling. Oleh karena itu, perawatan rutin sangat penting.

Pada posisi netral (N), gesekan kampas kopling pada CVT berkurang secara signifikan. Hal ini membantu menjaga kualitas oli transmisi lebih lama.

Banyak orang beranggapan CVT tidak menggunakan kampas kopling karena komponen utamanya adalah sabuk baja dan puli. Kenyataannya, kampas kopling tetap ada, meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan transmisi matik konvensional.

Dengan memahami dan menerapkan cara pengoperasian yang benar, umur pakai transmisi CVT dapat diperpanjang. Hal ini juga dapat membantu menghemat biaya perawatan dan perbaikan di masa mendatang.

Selalu patuhi jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Perawatan yang tepat, termasuk penggantian oli secara berkala, sangat penting untuk menjaga performa dan ketahanan transmisi CVT.

Selain itu, hindari mengemudi secara agresif yang dapat meningkatkan beban kerja pada transmisi. Mengemudi yang halus dan terkontrol akan membantu memperpanjang umur pakai CVT.

Kesimpulannya, mengetahui posisi tuas transmisi yang tepat saat berhenti, serta melakukan perawatan secara rutin, merupakan kunci untuk menjaga transmisi CVT tetap awet dan berfungsi optimal dalam jangka panjang. Kebiasaan kecil ini dapat berdampak besar pada kesehatan mobil Anda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *